JAMPI-JAMPI
JAMPI-JAMPI

    Sebelum Islam datang, masyarakat Arab sudah terbiasa dengan mantra dan jampi-jampi. Sehingga kedatangan Islam yang memasukkan ruqyah sebagai salah satu syariatnya, mereka tidak memandangnya sebagai hal yang terlalu berbeda. Hanya saja yang membedakan adalah ketiadaan unsur kesyirikan dalam ruqyah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama.


Ruqyah dan Jampi-Jampi

    Secara etimologi Bahasa, keduanya memiliki unsur kesamaan, yaitu berupa ucapan-ucapan dengan kesertaan air liur pembaca untuk ditiupkan kepada yang sakit. Hanya saja Islam mengharamkan ruqyah yang di dalamnya terdapat unsur kesyirikan, seperti permintaan kepada selain Allah atau mantra yang tidak diketahui maknanya.

    Inilah yang dimaksud ruqyah yang syirik dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama,

“Sesungguhnya ruqyah, tamimah, dan tiwalah adalah kesyirikan.” (HR. Ahmad Abu Dawud 3883 dan Hakim 7585).

   

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama Tidak Membiarkan Jimat

    Di antara kebiasaan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama dalam sebagian perjalanan beliau adalah beliau mengutus seorang untuk menghancurkan jimat-jimat yang digantung di leher unta. Hal ini menunjukkan sikap beliau yang berlepas diri dari segala bentuk kesyirikan.

Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis

Sabtu, 23 Jumada Ats Tsaniyah 1442 H / 6 Februari 2021

Follow dan support akun kami :

🌏 Web     : https://lorongfaradisa.or.id/

                   : http://www.syafiqrizabasalamah.net/

🖥 Youtube     : https://www.youtube.com/LorongFaradisa

🌐 Telegram     : https://t.me/lorongfaradisaofficial

📱 Instagram     : https://www.instagram.com/elfadis__/

📘 Facebook     : https://www.facebook.com/lorongfaradisa

___

Share agar lebih bermanfaat