

Sebuah bangunan tidak
akan kokoh tanpa pondasi yang kuat. Demikian pula iman seorang muslim. Jika
ingin teguh dalam beragama, pondasi iman harus benar-benar kuat, yaitu dengan
memahami dan mengamalkan rukun-rukun iman.
Salah satu rukun iman
yang wajib diyakini adalah iman kepada kitab-kitab Allah. Sebelum
Al-Qur’an, Allah telah menurunkan kitab-kitab lain seperti Taurat, Zabur, dan
Injil kepada para rasul-Nya. Kita wajib mengimani semuanya, meskipun pedoman
utama kita adalah Al-Qur’an sebagai kitab terakhir sekaligus penyempurna. Allah
ﷻ berfirman,
ﵟيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ
ءَامِنُواْ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ
رَسُولِهِۦ وَٱلۡكِتَٰبِ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ مِن قَبۡلُۚ ﵞ
“Wahai
orang-orang yang beriman, berimanlah kalian kepada Allah, rasul-Nya,
kitab-kitab-Nya yang telah Dia turunkan kepada rasul-Nya (Muhammad), dan
berimanlah kalian kepada kitab yang diturunkan sebelumnya.” (QS An-Nisa’: 136).
Menariknya, ayat ini
ditujukan kepada para sahabat yang jelas sudah beriman. Artinya, Allah
mengingatkan bahwa keimanan harus terus diperkuat. Jika para sahabat saja
diperintah untuk meneguhkan iman, apalagi kita di masa kini.
Hikmah
Diturunkannya Kitab-Kitab Allah
Mengapa Allah
menurunkan kitab-kitab-Nya? Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil, di
antaranya:
1. Sebagai pedoman hidup setelah wafatnya para nabi
Nabi dan rasul tidak
hidup selamanya. Maka kitab menjadi warisan abadi yang membimbing manusia agar
tetap mengenal tujuan hidup: untuk apa diciptakan dan bagaimana menjalani
kehidupan dunia.
2. Sebagai sumber hukum yang adil
Kitab Allah berfungsi
sebagai tolok ukur keadilan. Dalam QS. Al-Hadid: 25, Allah menjelaskan bahwa
kitab diturunkan bersama neraca keadilan agar manusia hidup dengan adil.
3. Agar manusia tidak tersesat
Dengan adanya kitab,
meski nabi sudah tiada, manusia tetap memiliki pegangan agar tidak salah jalan.
4. Sebagai hujjah (argumen) Allah
Ketika Allah
menurunkan kitab, manusia tidak bisa lagi beralasan saat tersesat. Mereka
diberi petunjuk, namun banyak yang berpaling.
5. Tanda
kesempurnaan iman
Seorang mukmin yang
sejati pasti beriman kepada kitab-kitab Allah.
ﵟءَامَنَ ٱلرَّسُولُ بِمَآ أُنزِلَ
إِلَيۡهِ مِن رَّبِّهِۦ وَٱلۡمُؤۡمِنُونَۚ كُلٌّ ءَامَنَ بِٱللَّهِ
وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦﵞ
“Rasul (Muhammad) telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadanya (Al-Qur’an) dari Allah, demikian pula dengan orang-orang
yang beriman. Mereka semua beriman kepada Allah, para malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.” (QS Al-Baqarah: 285).
Dari ayat di atas bisa kita simpulkan, bahwa orang yang
mengaku telah beriman kepada Allah, maka dia juga harus beriman kepada
kitab-kitab-Nya.
Al-Qur’an memiliki
kedudukan istimewa karena menjadi kitab terakhir yang Allah turunkan, sekaligus
penyempurna kitab sebelumnya. Allah menjaganya dari perubahan manusia. Bukan
sekadar kumpulan ayat, Al-Qur’an adalah petunjuk, rahmat, dan pelajaran bagi
siapa saja yang mau beriman.
ﵟلَقَدۡ كَانَ فِي قَصَصِهِمۡ عِبۡرَةٞ
لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِۗ مَا كَانَ حَدِيثٗا يُفۡتَرَىٰ وَلَٰكِن تَصۡدِيقَ
ٱلَّذِي بَيۡنَ يَدَيۡهِ وَتَفۡصِيلَ كُلِّ شَيۡءٖ وَهُدٗى وَرَحۡمَةٗ لِّقَوۡمٖ
يُؤۡمِنُونَﵞ
“Sesungguhnya pada
kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal. Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.” (QS Yusuf: 111).
Kesimpulannya, iman kepada
kitab-kitab Allah adalah bagian penting dari pondasi iman seorang muslim.
Dengan Al-Qur’an, kita memiliki pedoman hidup yang terjaga kemurniannya hingga
akhir zaman. Maka, tugas kita adalah membacanya, memahaminya, dan menjadikannya
petunjuk dalam setiap langkah kehidupan.
Tulisan ini disadur dari serial kajian Rukun Iman berjudul “Iman Kepada Kitab-kitab Allah” yang
disampaikan oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. (dosen di Sekolah
Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i / STDIIS, Jember).
Youtube Terbaru





Artikel Terbaru




