SAATNYA BERUBAH
SAATNYA BERUBAH

SAATNYA BERUBAH

    Melangkah adalah hal yang mutlak harus dilakukan oleh orang-orang yang menginginkan perubahan. Jika ia ingin mencapai sebuah tempat, ia sadar harus melangkahkan kakinya. Perlahan atau bergerak cepat bukanlah soalan. Yang penting hari-harinya menjadi semakin baik bukan semakin buruk.


Memiliki Perhatian Terhadap Waktu

    Kesuksesan orang-orang besar dimulai dari perhatian mereka terhadap urusan waktu. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

“Tidaklah aku lebih menyesali sesuatu melebihi penyesalanku terhadap hari yang berlalu tanpa sedikit amal kebaikan yang sempat kulakukan.”


Memiliki Tujuan Yang Jelas

    Sebagai seorang muslim, ia harus menyadari bahwa tujuannya hidup adalah untuk akhirat. Disebutkan dalam beberapa riwayat bahwa kadangkala ketika menghadapi hal yang menakjubkan atau hal yang berat, beliau berucap,

“Sesungguhnya kehidupan sejati adalah kehidupan akhirat.”

    Seorang yang mendasarkan cita-citanya hanya pada dunia, ia harus sadar bahwa suatu saat akan binasa. Sebaliknya, jika asanya adalah akhirat, maka segala nestapa yang ia rasa semasa di dunia, ia tetap bahagia dan yakin dengan balasan Allah bagi mereka yang mau bersabar atas perihnya dunia. 




Tidak Akan Berhenti, Sampai Kaki Menginjak Surga

    Imam Ahmad rahimahullahu pernah ditanya terkait kapan seorang hamba diperkenankan beristirahat? Beliau pun menjawab,

“Saat ia menginjakkan kedua kakinya ke surga.”

    Teruslah membaik, wahai para perindu surga.

    Teruslah menjadi orang baik, wahai para perindu kemuliaan.

    Tak peduli, berapa pandangan meremehkan yang kau terima.

    Teruslah membaik, hingga seruan itu datang “Duhai, ruh siapakah yang wanginya semerbak ini?”


Dipublikasikan Tim Ilmiah Elfadis

Senin, 17 Safar 1442 Hijriyah - 5 Oktober 2020