PERWALIAN SAUDARA SEBAPAK
PERWALIAN SAUDARA SEBAPAK

PERTANYAAN

Assalamualaikum ustadz.. Saya mau bertanya, saya dan kakak saya kami beda Ibu satu bapak... bagaimana nasab antara kami berdua ustadz? Bolehkan saya menikahkan dia, kalau dia menikah?

(Muslim Anggara)


JAWABAN

    Waalaikumussalam warahmatullah wabarakatuh

    Segala pujian hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya. Amma ba’du

    Nasab yang diikat dengan kesamaan bapak maka dinamakan saudara sebapak sebagaimana kita ketahui bersama. Adapun pertanyaan maka berkaitan dengan urutan perwalianImam Abu Suja’ menyebutkan

وأولى الولاة الأب ثم الجد أبو الأب ثم الأخ للأب والأم ثم الأخ للأب ثم ابن الأخ للأب والأم ثم ابن الأخ للأب ثم العم ثم ابنه على هذا الترتيب فإذا عدمت العصبات ف…الحاكم   

“Urutan yang berhak menjadi wali pernikahan ayah, kemudian kakek,kemudia saudara lelaki kandung, kemudian saudara lelaki seayah, anak lelaki saudara lelaki kandung, anak lelaki saudara lelaki seayah, paman dari pihak ayah, dan anak lelaki paman dari pihak ayah. Demikianlah urutannya. Apabila tidak ada waris ‘ashabah, maka (yang berhak menjadi wali nikah adalah) hakim.” (Matn al Ghaayah wat Taqrib hlm. 31).

    Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullahu mengatakan,

فلابد أن يكون الأقرب هو الذي يتولى عقد النكاح، وإذا تم العقد بولاية غير الأقرب فينبغي أن يجدد بولاية الأقرب خروجاً من خلاف العلماء واحتياطاً للفروج؛ لأن الفروج أمرها عظيم، الفروج لها شأن، فينبغي أن يحتاط لها في كل شيء، ومن ذلك: أن يكون العقد من الأقرب لا من الأبعد، إذا تولاه الأبعد ينبغي أن يجدد من الأقرب حتى تكون المرأة حلاً للزوج ليس فيه شبهة. نعم.

“Perwalian dalam pernikahan hendaknya dimulai dari yang terdekat. Jika dalam sebuah kasus diwalikan oleh yang bukan di urutan atas, maka hendaknya memperbarui pernikahannya. Dalam rangka keluar dari perselisihan para ahli ilmu dan menjaga kehormatan wanita. Dalam Islam, kehormatan wanita memiliki perhatian yang besar. Maka yang bersinggungan dengannya harus diperhatikan. Di antaranya adalah mewalikan pernikahan di mulai dari terdekat kemudian terjauh. Jika kedapatan sebaliknya, maka diulang kembali, demi menghindarkan dari syubhat. Demikian.” (binbaz.org.sa).

    Wallahu a’lam


Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis

Rabu, 1 Jumada al Ula 1442 H / 16 Desember 2020

Follow dan support akun kami :

🌏 Web | lorongfaradisa.or.id - http://www.syafiqrizabasalamah.net/

🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa

🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial

📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__

📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.

___

Share agar lebih bermanfaat