MENJADIKAN AGAMA SEBAGAI LAWAKAN
MENJADIKAN AGAMA SEBAGAI LAWAKAN

    Seringkali kita dapati ejekan-ejekan terhadap agama atau sebagian syariat dibalut dengan dalih komedi. Mereka (para komedian) berlindung di balik alasan hanya bercanda semata. Namun tanpa disadari, sejatinya mereka telah menempuh salah satu sebab yang bisa menjadikan seorang kafir atau keluar dari agama Islam.


Allah Melarang Umat-Nya Untuk Menjadikan Agama Sebagai Candaan

    Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),

Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?" (QS. At Taubah : 65).

    Ada seseorang di zaman Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama yang mengolok-olong Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama dan beralasan hanya sekedar bersenda gurau. Tentu saja hal tersebut akan mendapat teguran keras dengan turunnya firman Allah ta’ala ini.


Wajibnya Mengagungkan Allah azza wajalla

    Berhenti dari membuat lawakan berbau agama adalah dalam rangka mengagungkan Allah azza wajalla dan tidak menjadikan-Nya sebagai bahan olokan. Berbeda dengan orang-orang Yahudi dan Nashrani yang dalam berbagai kesempatan mereka mengolok-olok Allah azza wajalla dengan mengatakan,

(Orang-orang Yahudi berkata) : Tangan Allah terbelenggu. Padahal sesungguhnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakana itu.” (QS. Al Maidah : 64).


Wajibnya Mengagungkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama

     Allah azza wajalla berfirman dalam surat Al Hujurat ayat 1-5 tentang wajibnya mengagungkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama. Dalam ayat lain, Allah jalla juga menjelaskan wajibnya memanggil Rasulullah dengan panggilan yang Allah sematkan kepada beliau terkait dengan risalah kenabian.


Wajibnya Mengangungkan Perkara-Perkara dalam Islam

    Selain itu seorang Muslim juga berkewajiban mengagungkan Al Qur’an, syariat Islam, sunnah Rasul, dan para ulama Islam. Maka seorang tidak diperkenankan menjadikan semua tersebut sebagai bahan olokan dengan alasan sekedar bercanda.


Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis

Jum’at 21 Safar 1442 Hijriyah - 9 Oktober 2020