MEMBERSIHKAN HATI DARI PENYAKIT SYUBHAT BAGIAN 2
MEMBERSIHKAN HATI DARI PENYAKIT SYUBHAT BAGIAN 2

Berlainan dengan penyakit syahwat yang sumber utamanya adalah ketiadaan ilmu seorang terhadap sebuah perkara. Maka syahwat didominasi oleh keinginan hawa nafsunya. Meski tidak dipungkiri, syahwat bisa menjadi pintu masuk ke syubhat. Di antara contoh perkara syahwat adalah terlampau mencintai dunia, sibuk dengan urusan dunia, suka menonton hal yang diharamkan, dan lain-lain.


Allah Menjadikan Dunia Indah di Pandangan Manusia

    Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (Ali Imran : 14).

    Semua hal yang Allah azza wajalla sebutkan di atas adalah bentuk pesona dunia, yang jika seorang muslim tidak pandai menyikapinya ia akan terpenjara selamanya. 


Tidak Ada Kehidupan Hakiki Kecuali Kehidupan Akhirat

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

“Tidak ada kehiduan hakiki kecuali kehidupan akhirat.” (HR. Bukhari 6514 dan Muslim 2273).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama dalam hadis ini hendak memberikan pengajaran kepada kita, bahwa seluruh pesona yang kita lihat di dunia tidak akan bertahan selamanya. Ia akan lenyap seiring kehancuran dunia dan akan ditinggal pemiliknya.




Penyakit Syahwat dimulai Dari Kecintaan Berlebih Terhadap Dunia

    Hal yang menyebabkan syahwat bercokol kuat dalam hati seorang muslim adalah kecintaannya kepada dunia. Sehingga tak heran para salaf banyak berdoa dengan,
اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا، وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِي دِيْنِنَا، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

“Ya Allah! Jadikanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu yang dengannya dapat menghalangi dan mencegah kami untuk berbuat berbagai maksiat kepada-Mu.

Anugerahkanlah kepada kami ketaatan kepada-Mu yang dengannya dapat menyampaikan kami kepada surga-Mu.

Berikan pula keyakinan yang dengannya terasa ringan bagi kami segala musibah yang menimpa kami.

Berilah kenikmatan dan manfaat kepada kami dengan pendengaran, penglihatan, dan kekuatan kami selama Engkau menghidupkan kami.

Jadikanlah semua itu sebagai pewaris dari kami.

Jadikan pula balasan kami kepada orang yang menzalimi kami dengan balasan yang sesuai untuknya (tidak melampaui batas).

Tolonglah kami terhadap orang-orang yang memusuhi kami.

Jangan Engkau jadikan musibah kami menimpa agama kami.

Jangan pula Engkau jadikan dunia menjadi tujuan dan keinginan kami yang terbesar.

Jangan sampai dunia menjadi puncak dari ilmu kami.

Jangan jadikan orang yang tidak menyayangi kami dapat menguasai kami.” (HR. Tirmidzi 3502).


Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis

Jum’at, 05 Rabiul Akhir 1442H / 20 November 2020


.Follow dan support akun kami :

 

🌏 Web | lorongfaradisa.or.id - http://www.syafiqrizabasalamah.net/

🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa

🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial

📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__

📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.

___

Share agar lebih bermanfaat