LIMA KEBIASAAN YANG BISA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS
LIMA KEBIASAAN YANG BISA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS

LIMA KEBIASAAN YANG BISA MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS

    Hidup seorang muslim tak boleh biasa saja. Jika hanya sekedar makan dan minum, maka keberadaannya di dunia tidak akan berarti apa-apa. Sebagai seorang hamba Allah, ia harus menjadikan hari ini lebih baik dari kemarin dan esok adalah hari terbaik dari hari-hari sebelumnya. Sehingga amalannya dari masa ke masa semakin produktif, baik kuantitas maupun kualitas.


Jauhkan Segala Hal yang Mengganggu

    Kemajuan teknologi bak pisau bermata dua. Dalam satu genggaman orang bisa mengerjakan pekerjaan kantor, membaca artikel agama, dan melakukan keburukan. Saat menyalakan laptop dengan alasan pekerjaan, tetiba hasrat menjelajah banyak situs tak berguna mulai tak terbendung.

    Oleh karenanya, jangan pernah lalai dari berlindung kepada Allah dari godaan syaithan tatkala memulai sesuatu. Karena ajakan berbuat buruk datang bukan hanya karena niat awal pelakunya, melainkan karena merasa ada kesempatan dan sedikitnya kesadaran bahwa Allah azza wajalla sedang mengawasinya.

    Mari kita mulai meningkatkan kualitas hidup kita dengan menjauhkan segala hal yang mengganggu perbaikan diri. Jika memang keberadaan sosial media mengganggu, maka jangan segan mematikannya kecuali saat-saat dibutuhkan. Jika keberadaan gawai mengganggu ibadah kita, maka jangan segan mematikannya sementara. Semoga Allah perbaiki hari-hari kita.


Jangan Ambisius

    Islam tidak melarang seseorang untuk bermimpi untuk mendapatkan banyak hal di dunia. Tapi terlalu ambisius dengannya, akan melalaikan manusia dari tujuan Allah menciptakannya, yaitu untuk beribadah dengan-Nya. Ingatlah kita dengan perkataan Ibunda Aisyah radhiyallahu ‘anha,

“Sesungguhnya kehidupan terbaik adalah kehidupan di akhirat.”

    Manusia adalah makhluk yang ketika diberi selembah kekayaan, maka sifat rakusnya akan meminta lembah berikutnya. Jika demikian, maka ambisius terhadap hal yang bersifat materi akan menjadikan manusia lupa bahwa dirinya hidup tidak hanya di dunia, melainkan juga di akhirat.


Senantiasa Berpikir Positif

    Pertolongan Allah azza wajalla adalah sebagaimana persangkaan seorang hamba terhadap-Nya. Sebagaimana dalam sebuah hadis qudsy Allah jalla jalaaluh berfirman (yang artinya),

“Aku (Allah) berdasar persangkaan hamba terhadap-Ku”

    Seorang yang berserah diri kepada Allah azza wajalla akan senantiasa diberikan kecukupan. Mungkin banyak yang bertanya, bagaimana diberikan kecukupan, jika setiap kali aku berdoa maka aku hanya diberikan sedikit? Sesungguhnya, keluhan tersebut tidaklah bersumber kecuali dari hati yang belum sepenuhnya tawakkal kepada Allah azza wajalla. Dan kecukupan yang Allah berikan, bukan hanya tentang jumlah, bahkan boleh jadi Allah berikan hati yang senantiasa menerima dengan pemberian-Nya.



Dipublikasikan Tim Ilmiah Elfadis

29 Muharram 1442 Hijriyah