BERTAMBAHNYA DURASI HAIDH KARENA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI
BERTAMBAHNYA DURASI HAIDH KARENA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI

Pertanyaan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, ijin bertanya ustadz.. semenjak sy memakai kontrasepsi spiral siklus haidnya panjang bisa lebih 22 hari. Apakah selama darah itu keluar sy tidak shalat sama sekali atau bagaimana?? Syukron 

(Nining Puji Rahayu)


Jawaban

    Segala pujian hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama. Amma ba’du

    Semoga Allah memberikan kesempatan kepada kami untuk membahas penggunaan alat kontrasepsi ditinjau dari fikih Islam. Namun pertanyaan yang datang ini sangat baik terkait durasi masa haidh yang bertambah dari wanita setelah pemakaian alat kontrasepsi.

    Pertanyaan serupa (yaitu pertambahan durasi darah kebiasaan wanita -pen) pernah ditujukan kepada Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullahu dan beliau menjawab,

وأكثر مدة الحيض خمسة عشر يوما عند جمهور أهل العلم، فإذا استمر معك الحيض إلى خمسة عشر يوم فهذا حيض، فإن زاد على ذلك صار استحاضة، ترجعين إلى عادتك الأولى وما زاد عليها تصلين فيه وتصومين وتحلين لزوجك؛ لأنه علم أنه استحاضة وترجعين إلى عادتك الأولى التي هي أربع أو خمس أو نحو ذلك إذا جاءت دعي الصلاة والصيام، وإذا ذهبت فاغتسلي، ويكون الدم الذي معك المستمر هذا دم استحاضة يعني دم فساد لا يمنع الصلاة ولا يمنع الصوم ولا يمنع الزوج، ولكنك تتوضئين لكل صلاة تستنجين وتتوضئين لكل صلاة.

“Durasi kebanyakan wanita adalah 15 hari (maksimal). Hal ini berdasar pendapat mayoritas Ulama. Jika durasi tadi bertambah sampai rentang waktu 15 hari, maka tetap terhitung sebagai darah haidh. Akan tetapi jika melebihi 15 hari maka sisanya adalah darah istihadhah. Maka hendaknya seorang wanita yang mengalaminya kembali ke kebiasaan yang lama, yaitu menganggap hari sisanya adalah darah istihadhah. Diperbolehkan kembali baginya untuk berpuasa, shalat, dan bergaul dengan suami. Karena tahu hal tersebut merupakan darah istihadhah, hendaknya ia kembali menghitung kebiasaan sebelumnya baik 4 atau 5 hari. Di durasi awal itulah ia diharamkan shalat dan puasa. Jika sudah selesai, segera bersuci. Darah yang berikutnya terhitung sebagai darah penyakit yang tidak menghalangi kewajiban shalat, puasa, dan berjimak. Akan tetapi tetap berwudhu dan membersihkan diri ketika hendak shalat.”

(Sumber fatawa Nuur alad Darb Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullahu).

    Semoga ini menjadi jawaban bagi penanya dan manfaat bagi yang lainnya.

    Wallahu a’lam


Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis

Kamis, 05 Rabiul Awwal 1442H / 22 Oktober 2020


.Follow dan support akun kami :

 

🌏 Web | lorongfaradisa.or.id

🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa

🌐 Telegram : @lorongfaradisa.

📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__

📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.

___

Share agar lebih bermanfaat