BERLEBIHAN DALAM MEMULIAKAN
BERLEBIHAN DALAM MEMULIAKAN

    Sebaik-baik perkara adalah yang pertengahan. Adapun berlebihan dalam hal memuliakan atau terlampau meremehkan adalah dua hal yang tidak dianjurkan dalam Islam. Begitupun dalam memuliakan orang shalih.


Larangan Ghuluw dalam Beragama

    Allah menegaskan dalam firman-Nya, bahwa perbuatan ghuluw sudah dimiliki oleh ahlul kitab terdahulu. Dengan sifat tersebut mereka justru tersesat ke jalan yang tidak diridai Allah. Allah azza wajalla kabarkan dalam firman-Nya (yang artinya),

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus"” (QS. Al Maidah : 77).


Dalih Menghormati Orang Shalih

    Dalih yang dipakai orang-orang musyrik di zaman ini ketika ditegur perihal sikap berlebihan mereka terhadap agama adalah dalam rangka menghormati orang shalih. Dan dalih itu pula yang dipakai orang-orang musyrik pertama kali dulu. Ibnul Qayyim al Jauzy rahimahullahu berkata,

“Ketika orang-orang shalih meninggal, mereka mengelilingi kubur orang-orang shalih tersebut, kemudian membuat patung yang serupa dengan mereka, dan setelah berlalunya masa orang-orang mulai beribadah kepada orang-orang shalih tersebut.” (Ighatsah al Lahfaan 1/184).

Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis

Senin, 1 Sya’ban 1442 H / 15 Maret 2021

Follow dan support akun kami :

🌏 Web     : https://lorongfaradisa.or.id/

                   : http://www.syafiqrizabasalamah.net/

🖥 Youtube     : https://www.youtube.com/LorongFaradisa

🌐 Telegram     : https://t.me/lorongfaradisaofficial

📱 Instagram     : https://www.instagram.com/elfadis__/

📘 Facebook     : https://www.facebook.com/lorongfaradisa

___

Share agar lebih bermanfaat