BELAJAR MENCIPTA KEBAHAGIAAN
BELAJAR MENCIPTA KEBAHAGIAAN

BELAJAR MENCIPTA KEBAHAGIAAN

    Ada beberapa orang yang terpenjara dengan kenangan pahit di masa lalu. Kebahagiaan seolah terhenti di satu fase dalam hidupnya. Namun, kita semua sepakat, bahwa bahagia adalah impian setiap insan. Oleh karenanya, mulailah sedari sekarang mengondisikan kebahagiaan untuk diri sendiri. Berusaha sebaik mungkin untuk mengondisikan rasa bahagia, karena bahagia perlu diupayakan bukan ditunggu dengan berpangku tangan.


Banyak Bersyukur

    Di antara hal yang menyebabkan seorang terus dirundung kesedihan adalah minimnya kesadaran akan banyaknya nikmat yang Allah berikan kepadanya. Yang menjadi pusat perhatiannya adalah derita yang dirasakan yang mungkin hanya beberapa kali hingga pada dirinya. Ia lupa bahwa bernapas adalah karunia, kesehatan adalah anugerah, dan Islam adalah kenikmatan yang tiada tara.

    Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),

Jika kalian berupaya untuk menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan mampu melakukannya” (QS. An Nahl : 18).

    Fokus dengan hal-hal yang positif yang diri ini terima selama hidup, niscaya energi negatif yang menggelayut akan segera pergi.


Berbaur dengan Sekitar

    Hal yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama agar seseorang semakin sadar akan banyak hal baik yang sebenarnya ia terima adalah melihat sekitar. Dalam salah satu hadis, beliau shallallahu ‘alaihi wasallama bersabda,

“Lihatlah orang di bawah kalian dan jangan lihat orang di atas kalian. Karena hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Banyak hal baik yang kita dapatkan selama ini, apakah sedikit hal buruk akan menjadikan kita dirundung kesedihan?!


Bangun Kebiasaan Baik

    Merutinkan perbuatan baik adalah satu kiat untuk menjaga diri tetap dalam koridornya. Hati yang disibukkan dengan kebaikan akan membawa pemiliknya untuk senantiasa bahagia. Oleh karenanya penting sekali bagi seorang muslim untuk menjaga hatinya dan memohon kepada Allah agar diistiqamahkan di atas kebaikan.



Dipublikasikan Tim Ilmiah Elfadis

29 Muharram 1442 Hijriyah